19 Agustus 2010

Saat Mataku Terpejam


Malam itu, 15 january 2008. tanpa bersuara dan dalam keadaan letih, fikiranku yang kosong, serta beban yang begitu berat. Malam itu…. Ketika aku berada di dalam bus yang aku tumpangi saat mengikuti PKL disekolahku, saat itu angin yang merasuk dalam tubuhku dan menyapa sinis padaku seolah ia kenal lama denganku. Perlahan aku rebahkan tubuhku untuk merasakan sapaan malam ini. Sosok yang tak pernah terfikirkan, tak pernah aku kenal, dan tak pernah aku lihat sebelumnya telah masuk dan menerobos jasadku hingga aku tak sadarkan diri.
Mata yang masih terpejam, tubuh yang masih kaku tiada berguna. Aku tersesat dalam banyangan kelamku, tempat yang begitu gelap dan pengap hingga bernafas pun teramat sukar aku rasakan. Aku hanya yang seorang diri lantas apa yang akan aku lakukan? Mengapa batinku mengatakan seolah ini semua adalah akhir hidupku, di ranjang kematianku…..???
 Benarkah ini semua nyata? Lantas apa yang harus aku lakukan? Ya Allah tolong Hamba, keluarkan hamba dari semua ini. Itu yang terus aku ucapkan sambil terus ku dengarkan alunan doa dan sholawat di sekelilingku seakan memeberi titik terang padaku, mengiringi langkahku.
 Perlahan ku ikuti suara itu dan ku dekati bias cahaya yang di depanku, lalu aku buka mataku dengan tubuh yang tak berdaya, hawa yang begitu panas di sekitarku dan orang-orang di sekelilingku. 

Tapi, apa yang terjadi padaku?... aku tak mengerti sama sekali.Aku masih diam. 
Diam karna tak mengerti apa yang menimpaku, karna yang aku tau saat itu hanya aku berada dalam ranjang kematianku. Tubuh yang masih kaku dan jantung yang berdetak kencang seolah semua menyalahkan aku.
 Sesampainya disekolahku, aku masih begitu tak berdaya. Tapi setelah aku fikirkan ternyata aku sadar jikalau sejak tadi ini bukan aku. Bukanlah sosok seorang “Yanti”. Melainkan sosok baru dalam jasadku dan mengendalikanku hingga aku kembali terbaring dalam ranjang kematianku. Dalam 5 hari bukanlah waktu yang lama bagiku untuk terus dalam ketakutan akan kehadiranya. 
 3 bulan berjalan…. Aku sudah lepas dari ketakutan itu, tapi…memasuki bulan ke-4 tepat Hari Selasa. Aku bertengkar hebat dengan teman cowokku karna aku menyembunyikan sesuatu darinya, tapi saat itu dia memaksaku.
“ rin”… tolong jujur padaku... siapa dia?
“Aku menatapnya penuh bersalah”.
“pleas cepat kamu jawab” (sambil menarik tanganku). Tapi aku tertekan dan Perasaan itu kembali datang menghantuiku dimana hawa yang begitu panas, dada yang begitu sesak menggebu. Aku tak menghiraukan temanku saat dia memanggilku, tapi ada sosok lain yang menenangkanku, perlahan dia terus memanggil namaku.
“Rin…. Aku ingin membantumu”.
Apa yang bisa kau lakukan? Tanyaku dalam hati.
“Ijinkan aku masuk dalam tubuhmu? Bisikkan itu terus terdengar”.
“Apa…apa maksudmu”? Dalam mata tertutup aku terus mendengar bisikkan itu.
Tanpa aku jawab perlahan dia menerobos masuk kedalam jasadku seakan menggerogotiku dan kendalikan aku. saat itu aku tak sadarkan diri, tapi aku masih bisa mendengar semua orang ingin membangunkan aku dan sadarkan aku. Setelah aku sadarpun aku masih di selimuti kehadiranya.
“dina: mbak apa yang terjadi”?....
“ aku.. aku tak tau din, tiba-tiba dia menarik keluar tubuhku dan meninggalkan aku di tempat yang begitu gelap.. jawabku dengan nada bingung.
Dina: “sudahlah mbak… mungkin itu hanya perasaan mbak saja. Janga terlalu di fikir nanti malah sakit. Sekarang mbak saya antarkan pulang dan istirahat dirumah”. Jawabnya sambil menghibur kegunndahan hatiku.
“ iya. Kamu benar mungkin karna tadi aku terlalu banyak fikiran. Ya sudah, aku mau istirahat.
 Sejak kejadian itu… sosok itu selalu hadir dalam kehidupanku, entah itu nyata atau tidak, tapi aku yakin dia ada di sekitar kita. Perasaan takut yang menghantui seakan dia akan kembali masuk dalam jasadku, entah hari ini, esok, ataupun lusa.
 Sosok itu.. sosok yang tak pernah aku kenal dalam hidupku kini menjadi bagian dalam hidupku. Padahal aku tak ingin terlibat dalam masalah ini. Sudahlah… Semuanya sudah terlambat, kalau orang sekitarku mengatakan bahwa aku kecanduan dengan hal Ghoib seperti ini karena hamper setiap hari, karna menurutku di setiap aku punya masalah, perasaanku tertekan bahkan fikiran yang begitu kosong dia hadir, hadir untuk menghiburku.
 Teman-temanku pun sepertinya takut dengan keadaanku, mereka beranggapan seolah aku berteman dengan makhluk halus, dan hampir semua orang yang aku kenal, mereka aku tanya bagaimana keluar dari ini semua??.... Tak ada satupun yang menjawabnya….
 Lama kelamaan kehadiranya membuatku capek, tapi kenapa seolah aku sangat butuh akan hadirnya.
“Kenapa kau ingin jauh dariku”? Bisikkan itu kembali datang..!!
“Apa yang kau inginkan dari gadis yang penuh dosa sepertiku”? Sambil menggertaknya.
“Tapi aku hanya ingin menolongmu”. Jawabnya dengan santai.
“Apakah dengan kau masuk dalam tubuhku, kendalikan aku dan membuatku seperti orang gila apa ini yang namanya menolong”? jawabku keras seakan tak menerima apa yang dia lakukan.
“ bukankah kau lebih senang karna kau tak lagi kesepian”…?? Bisik kecilnya.
“ cukup…cukup.. cukup. Aku capek dengan ketidak pastian ini, jika kau ingin menolongu lebih baik kau tinggalkan aku dan kehidupanku agar tiada tersiksa aku karna perbuatanmu. Jawabku sambil teriak.
 Cukup…. Aku capek. Aku sudah berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kehidupanya, tapi dia terus mengahantui aku. Tapi apapun alasnya, dia tetap saja setan yang tak seharusnya mengurusi manusia bahkan pengarui aku dan mengatur kehidupanku. Aku capek dan ingin lepas dengan semua ini, aku capek membuat semua orang susah karna harus menggotongku kesana kemari dalam keadaan tak sadar… aku capek harus menangis dan berteriak saat dia masuk dalam tubuhku. Entah tujuan apa yang dia inginkan dariku.. apakah karna dosaku yang begitu teramat besar, apa aku pernah mengganggu kehidupan sebelumnya, ataukah dia ingin hidup dalam kehidupanku?......
 Sebelumnya aku tak pernah bermimpi mengenai ini semua. Tapi… aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak bisa keluar dari lembah kenistaan ini. Aku sudah putus asa dengan semua yang aku lakukan untuk bisa lari dan pergi dari jeratanya untuk selama-lamanya. Tapi, kenapa aku merasa ada ketakutan dalam diriku, kenapa aku butuhkanya saat dalam kesendirian dan aku pun menantinya untuk kembali masuk dalam jasadku. Aku terkadang merasa setelah dia datang semua beban dalam hatiku berkurang, kegelisahan dan tertekan batinku seakan terobati?? Padahal aku tau, dan yakin setelah kedatanganya resiko apa yang akan terjadi padaku nanti.
 Semuanya adalah bayangan semu, ketidakpastian yang tak pernah aku mengerti seolah ini adalah kehidupanku yang baru. Hidup dengan semua Khayalanku. Seolah mata ini terpancar amarah karna kegelisahan, perasaan tak tenang dengan apa yang aku inginkan. Aku yang berjuang mencari ketenangan mengharap semua ini berakhir, berakhir untuk selamanya untuk hidup dengan mata terpejam.
 Tersentak dalam tangis duka, terjerat dalam kebisuan penuh luka, seakan simbolik detak jantung ini akan berakhir, leraian air mata yang terus membasahi pipi. Bergemelut jiwa dalam asa yang menghantui diri ini. Dadaku semakin sesak seolah terus menati kedatanganya kembali. Dengan begitu banyak cara yang aku lakukan. Aku masih terus ingat pada Allah SWT. Untuk terus memberikan lindungan padaku, limpahan rahmat hidayah untukku. Tapi aku tak mengerti, mungkin ini semua karna perbuatanku hingga aku seperti ini, rasa bersalah yang terus menghantui seakan terus meminta pertanggung jawaban dan menanggung resiko ini semua. 
 Aku mencoba meminta tolong kepada orang yang mengerti akan dunia itu lewat sms.
“Kak..bagaimana aku bisa lepas darinya?... tanyaku”
“ kau pasti bisa dek” jawabnya menghiburku?
“Bisa untu apa”? Aku capek dengan semua ini, semua yang tiada pasti. Jawabku.
“Ini hanya fikiranmu saja, sebenarnya sosok itu tak pernah ada jika kau tak pernah meyakini dia ada untukmu dan sekitarmu”. Jawabnya.
“Tapi kenapa sosok itu masuk dalam jasadku, kendalikan aku dan…. Terus menghantuiku”?.. jawab.
Ketenangan. Intropeksi diri. Jawabnya dengan singkat lewat sms.
 Hanya itu yang dia katakan dan dia bilang agar aku dapat memikirknya sendiri. “Ketenangan dan Intropeksi Diri” apa maksudnya?.... ternyata 8 bulan aku masih belum menemukan jawaban dari arti semua itu. “Sebuah ketenangan seolah Allah SWT hadir dalam hidupku, perasaan yang begitu sepi tapi masih mengingat Allah SWT. Perasaan seolah bertemu dengan sosok yang aku idam-idamkan lama tak kunjung jua. Merasa seakan selalu dilihat dan diawasi Allah SWT. Tapi apa yang dimaksud Intropeksi diri???....
 Bunyi hpku terdengar…ku lihat ternyata asa 1pesan di terima.
 “ Ass… gimn dek, maaf kakak gak bs Bntu, sebenrny yg kakak maksud kemarin adlh bagaimn adek bisa menghdirkan ketenangan dalam diri adek. “tertanda dari kakak”
 “ Waalaikum salam…. Iya kak, InsyaAllah. Jawabku singkat.
 “Sebenarnya dek, semua itu bukanlah hal yang nyata dan jika adek ingin lepas darinya, itu semua ada dari dalam diri adek, jika adek yakin akan hadirnya maka dia akan datang untuk adek. Tapi jika adek menolaknya dan bisa mengendalikan hati adek, maka dia gak akan datang.. ya udah nang sholat, ingat sama Allah”. Ass…..
 “Makasih kak”. Waalaikum salam….
 Haaah…. Intropeksi Diri???.....
Aku terlalu banyak dosa. Aku sudah cukup hina. Tapi semakin aku menyalahkan diriku, saat ku pejamkan mataku, kenapa batinku semakin tertekan… dadaku semakin sesak dan aku tak bisa kendalikan emosiku… aku ingin menangis dan menjerit menyesali semua ini. Aku merasa aku tak begitu berharga. Di setiap mata ini terpejam, yang ada dalam jasadku bukanlah aku yang sesungguhnya, bukan hidup yang sesungguhnya…..
 Saat ini dan detik ini aku yang masih terpuruk dan terpenjara dalam ketidakpastian… sampai aku menulis cerpen ini akupun masih dalam mata yang terpejam, entah kapan aku bisa membuka mataku dan kembali menjadi diriku.

Tidak ada komentar: