24 Januari 2011

bayangmu


Kenapa aku Tak bisa melupakan bayangmu
Kau pun terus hadir dalam mimpiku
Bayangmu selalu mengganggu pandanganku
Suaramu mengusik telingaku
                Kehadiranmu yang dulu ada mengubah banyak dalam hidupku
                Kau masuk dalam segala aliran darahku
                Kenangan bersamamu menyayat perih dalam hatiku
Pernahkah kau berfikir
Rasa ini masih ada untukmu
Sedang kau sudah dengan yang lainya
Hatimupun sudah pergi bersamanya
Meski tak bisa aku pungkiri
Tapi rasa sakit ini tak bisa tertutupi
Air mata yang terus jatuh membasahi pipi membuatku tak berdaya lagi
Pernahkah kau tau
Akan rasa di hatiku
Rasa yang tak akan mampu membendung luka darimu
Rasa yang tak akan mampu melupakan masa yang lalu
                Mungkin tak selayaknya kau tau isi hatiku
                Karena aku coba melupakan semua itu
                Melupakan semua yang telah menjadi masa lalu
Dan aku menjadi sosok yang baru
Kini biarkan aku pergi membawa puing-punig cinta dalam hati
Meski sakit aku jalani
Tapi ku yakin, akan ada pengobat hati
Yang dapat menggantikan ruang langkah dalam hatiku
Menggantikan semua tentang dirimu
Menjadi yang terbaik yang aku punya
Dan menjadi cinta terindah untuk selamanya
Demi cinta dan ketulusan hati yang terus ku jaga


Air mata ini


Air mata ini
Malam ini... malam ke 5 aku di rumah
Di tempat yang seharusnya menjadikan aku singgasana
Tempat yang menjadi segala curahan hati
Segala tempat yang aku butuhkan
                Ya Allah..... maafkan aku
                Airmata ini harus jatuh membasahi pipiku
                Hati ini terlalu sesak menahan semua beban yang ada
                Aku tak sanggup dengan hal yang ada saat ini
Aku tak kuasa membendung airmata ini
Menahan segala penat dalam hati
Ku coba pendam tanpa mengungkapkanya
Tanpa terasa aku harus terluka
Ku tutup bibir ini hingga menciut
Agar rasa ini pun tak kemelut
                Air mata ini, harus kembali jatuh
                Membasahi pipiku, menguak segala rasa yang terpendam
                Aku tak mau semakin menyakiti diriku
                Aku tak mau membunuh diriku sendiri
Entah apa yang harus aku lakukan
Rasanya ingin mati tapi tak bisa
Rasanya ingin pergi tapi tak ada yang mengiringi
Rasanya ingin selalu sendiri
Namun hidupku sudah teramat sepi
Dan aku mau,,, air mata ini tak jatuh kembali

kata


Sebait kata ini bukan untukmu kawan
Ku hanya ingin ucapkan selamat tinggal
dan kau yang dengarkan
Aku hanya pergi dan ucapkan salam perpisahan
Tapi kau hanya diam tercengang
Sial... ini kau tanyakan salah siapa?
Sedang apa yang telah kau perbuat dengan wanita di wisma sekolah
Menelanjangi dan menidurinya
Bercumbu dan menciuiminya
Ini yang sering kau katakan bahwa kau mencintainya?
Cinta karena kasih sayangnya atau kepada tubuhnya?
Picik pun kedua mata anda masih terbuka dengan lebarnya
Tapi hatimu kaku dan mulutmu bisu
Jalang dan urakan kau kawan,.
Siapa yang kau salahkan jika orang tuamu pergi meninggalkanmu
Sudah matipun tak tergerakkan hatimu
Ingat kau ini apa dan siapa?
Tapi kau tak pernah menyadarinya
Menyambung lidah hanya ungkapkan satu kata cinta tak bermakna
Inikah yang kau katakan kau benar mencintainya?
Sedang kau pergi berdua dengan yang lainya
Tak pernah berfikir tentang perasaanya



Masa yang lalu


Kau datang..
Dan aku hanya terdiam
Kau pergi
Hanya air mata yang jatuh membasahi pipi
Kau yang aku miliki
Tapi kau sudah pergi
Aku akan bertahan meski badai menghampiri
Karena aku menjalani hidupku sendiri
Aku bagai batu yang diterjang gelombang
Tapi aku lemah bagai batu karang yang terbuang
Aku pun hanya manusia biasa
Yang punya rasa, cinta. Rasa sakit hati
Segala rasa yang manusia lain juga punya
Aku dan dirimu
Kini bukan lagi senada
Kau anggap aku beda karena aku memang berubah
Berubah menjadi apa yang aku bisa
Berdiri tegap menghadang gelombang
Menusuri jalan kedepan...

terhempas sadar



Kini aku sadari arti cinta ini
Kau yang dulu mengerti kini telah pergi
Kau yang mengisi ruang dalam hati
Dan kau yang mengotori
Mungkin aku masih bisa percaya padamu
Tapi aku tak akan percaya kata cintamu
Mungkin aku masih bisa diam membisu
Tapi aku diam ingin menjaga hatiku
Terlalu perih rasa ini
Mungkin kau tak pernah sadari
Biar aku sendiri yang menjalani
Biar aku sendiri yang mengerti
Lebih baik kau pergi dengan hati yang kau miliki
Hati yang lebih keras dari baja
Hati yang tak akan pernah terbuka
Kau cukup egois dengan perasaanmu
Tapi aku wanita yang tak ingin kau dekati lagi
Urus saja cinta lain yang kau pupuk disana
Bersama banyak bunga yang bisa kau jama
Tetapi bukan aku
Bukan aku....