22 Juni 2011

NU HIJAU "Mengemas Kesalehan, Mencintai Alam"


Dalam pola moderinitas atau menjadi orang yang modern, memberikan banyak makna yang tersimpan di dalamnya. sepertihalnya, makna kesalehan yang kita yakini menjadi orang yang saleh perlu untuk diperdalam lagi. kesalehan yang sesungguhnya masih perlu diungkapkan dari apa yang dilakukan, dikatakan, dan diajarakan seseorang terhadap yang lainya. Saleh tidak cukup ditunjukan kepada yang harus di taqdzimi, akan tetapi kembali pada persoalan mengapa manusia mencari kesalehan dalam hidupnya. Hamba yang saleh yakni manusia yang beramal saleh. Secara harfiyah, amal saleh (sholih) berarti perbuatan baik, dengan membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dan tidak merusak. saleh tidak hanya dilihat dari orang-orang yang berada di masjid, akan tetapi kita juga bisa menemukan kesalehan di pasar, di lingkungan alam, dan di manapun berada.
Hingga saat ini, kita belum sadar pada dasarnya kita masih berjalan pincang dengan ketakwaan dan kesalehan kita. Di satu sisi kita memiliki kesalehan personal yang tinggi pada Tuhan sementara di sisi lain hak-hak sosial dalam diri kita masih sering kita acuhkan. Atau sebaliknya, kesalehan sosial berada pada prioritas tertinggi dalam kewajiban kita, sementara penyembahan terhadap Yang Maha Agung tidak kita laksanakan. dengan begitu ketika seseorang sudah yakin akan kesalehan personalnya (hablum minaAllah), sudah saatnya untuk memulai kesalehan sosial (hablum minannas).
Selama ini kita tahu persoalan Nu sebagai organisasi masyarakat yang mengajarkan agama sangat berperan penting dalam membawa kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih baik. akhir-akhir ini Nu memang banyak disibukkan dalam menangani masalah NII. padahal, struktur kepengurusan Nu tidak hanya saru orang saja yang mengurusi hal-hal politik dalam jihadnya. padahal yang ada di dalam lingkungan sekitar yaitu keanekargaman hayati, menjaga lingkungan dan turut serta untuk melestirakan lingkungan menjadi salah satu bentuk cinta kita kepada Alam. hal yang sering diabaikan oleh manusia adalah bagaimana seseorang mampu untuk mencintai lingkunganya dan peduli terhadap lingkungan hidupnya. sehingga dari kelalaian tersebut, disadari atau tidak maraknya masalah global warming sebagai salah satu bentuk kemarahan bumi atas kesalahan manusia itu sendiri.
Keanekaragaman hayati dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. adanya bermacam-macam tumbuhan dan hewan menjadi salah satu rangkaian rantai kehidupan yang harus diperhatikan. karena dalam keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer yang sangat berperan dalam kehidupan ini. Di dalam keanekaragman hayati, keanekaragaman ekosistem dari  seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.
Jika kita bersedia untuk mendalami lebih jauh betapa pentingnya menjaga lingkungan. maka kita akan sadar bahwa di masa yang akan datang kehidupan anak cucu selanjutnya akan merasa sulit untuk menghirup CO2. dengan begitu, dalam mengemas kesalehan kita harus menggagas terhadap bentuk kepedulian Nu Hijau yang diharapkan tidak hanya menjadi lambang atau logo organisasi saja, akan tetapi kesalehan secara universal yang sangat berperan adalah semangat dan kepedulian Nu sebagai organisasi masyarakat untuk dapat menyelamatkan seluruh dunia dengan menggerakkan Nu hijau peduli lingkungan. kita tahu bahwa indonesia mempunyai kekayaan yang luar biasa di alam, akan tetapi masalah kecil yang tidak dipedulikan ini menjadi problema besar yang merugikan umat. padahal kita tahu, agama juga mengajarkan kita untuk tidak merusak lingkungan sehingga mengakibatkan bumi menghukum manusia dengan segala bentuk bencana alam. salah satu runtuhnya dunia memang perlu diwaspadai dengan adanya gerakan-gerakan islam yang tidak wajar, akan tetapi sedikit demi sedikit perbaikan internal dari lingkungan hidup dengan menggagas gerakan Nu hijau juga sangat dibutuhkan. manfaat yang kita proleh tidak hanya untuk masyarakat NU saja, akan tetapi seluruh alam ini membutuhkan tangan-tangan kepedulian yang sadar akan pentingnya lingkungan.
            Gerakan NU hijau diharapkan menjadi gerakan moral yang mampu menjaga alam dijadikan sebagai salah satu wujud kesalehan terhadap seluruh dunia. kesalehan universal yang diwujudkan akan berperan penting dalam kelangsungan rantai kehidupan mulai dari makhluk terkecil berupa sel, hingga makhluk sempurna seperti manusia. gerakkan NU inilah yang akan melahirkan ukhuwah sebagai gerakkan yang peduli lingkungan. sehingga, Nu tidak hanya bertugas sebagai organisasi yang berjihad dalam menegakkan syariat. karena mengalahkan musuh dengan cara menyadarkan musuh itu lebih baik dari pada harus membunuhnya.

HIDUP adalah PILIHAN


Hidup adalah pilihan, Mau hidup atau mati? Mau kaya atau miskin? Mau sukses atau gagal? Mau senang atau susah? Semua orang harus memilih dalam kehidupanya. Terkadang, kita itu terjebak dalam keinginan yang serba instant. Sukses pun ingin instant, padahal yang terpenting adalah proses bagaimana kita menuju tujuan itu. semua orang yang ingin sukses itu harus berusaha. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah awal keberhasilan. Untuk itu jangan berputus asa meskipun sudah tidak ada harapan di depan kita.
“Hidup adalah pilihan” Tak sedikit orang-orang sukses yang mengatakan hal tersebut itu, seperti bapak Akbar Zainuddin dalam bukunya “Man Jadda Wa Jadda”, bukunya bapak presiden kita bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang berjudul “Harus Bisa”. dan banyak tokoh-tokoh lain yang berpendapat sama. kita tahu bahwa sukses tidaknya hidup itu tergantung pada kita sendiri. Pada dasarnya memang Allah yang akan menentukan. Karena sudah tertulis di dalam lauhul makhfudz  yaitu pada saat kita berumur 40 hari di dalam rahim seorang ibu.
Takdir itu ada 2, yaitu takdir yang tidak dapat di ubah dan takdir yang dapat di ubah : pertama: Takdir (tidak dapat di ubah) Merupakan ketetapan Allah sejak manusia dalam kandungan hingga kematian, yang tidak dapat di ubah. Contohnya: rizki. Jodoh dan mati. Kedua: Takdir dapat di ubah yang Merupakan ketetapan Allah pada manusia sejak dalam kandungan, dan masih dapat di ubah sesuai dengan tingkat usaha dan kerja keras manusia itu sendiri. Seperti kepintaran, kesuksesan, dan lain lain.
Pastinya kita tau bahwa takdir yang dapat dirubah juga tergantung diri kita sendiri. Seperti dalam firman Allah: yang Artinya” Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mau mengubahnya”. Jadi kembali pada slogan” Hidup adalah pilihan”. Mau sukses atau tidak ada di tangan kita masing-masing sejauh mana usaha serta kerja keras kita.
Dalam sejarah dunia tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan  pandai atau jenius  kecuali dalam kisah Nabi Isa dulu yang dapat berbicara, ketika sang ibu Maryam di tuduh berzina oleh orang-orang kafir, kemudian saat itulah Nabi Isa yang berada di dalam buaian ibu maryam, menjawab, bahwa ibunya tidak berzina melainkan mendapat tiupan roh dari Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-nisa ayat 171 yaitu:
 $yJ¯RÎ) ßxŠÅ¡yJø9$# Ó|¤ŠÏã ßûøó$# zNtƒótB Ú^qÞu «!$# ÿ¼çmçFyJÎ=Ÿ2ur !$yg9s)ø9r& 4n<Î) zNtƒótB Óyrâur çm÷ZÏiB
Yang Artinya” Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya[384] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya[385].
Dan apabila ada manusia selain Nabi Isa yang bisa seperti itu, maka perlu di pertanyakan lagi. Karena pada hakikatnya manusia yang mau mengasah otaknya untuk selalu berfikir dan terus menuntut ilmu, maka orang tersebut akan menuju tingkat keberhasilan.
Sebagaimana yang di katakan oleh Sayyida Ali, tentang menuntut ilmu, ada 6 syarat dalam menuntut ilmu, yang di antaranya adalah:
1.      Akal
Akal adalah salah satu ciptaan Allah yang sangat menakjubkan
yaitu berupa otak, otak yang akan meneriman semua informasi yang kita dapatkan baik dari pendengaran, penglihatan dan dari panca indra lainya.
Otak di gunakan sebagai alat berfikir selain insting dan perasaan. Untuk itu kita harus bersyukur karena adanya nikmat tersebut. Sehingga kita bukan termasuk orang-orang yang bodoh.
2.      Bekal
Bekal atau bisa dikatakan biaya, tidak dapat di pungkiri jikalau
kita hidup pasti membutuhkan biaya. Bahkan sekarang buang air kecil pun harus membayar Rp.1000 apalagi menuntut ilmu, dengan berbagai kebutuhan mulai dari alat tulis, dan buku-buku serta pendidik kita yang sangat berjasa untuk mengajarkan ilmunya.
3.      Ilmu
Ilmu adalah bentuk dari akal yang mana di asah setiap hari
yang sesuai dengan kemampuan kita. Kita bernafas pun butuh ilmu, tidak mungkin kita bernafas hanya 1 atau 2 kali dalam sehari. Jadi ilmu yang sedikit yang bermanfaat akan membantu kita menuju tangga kesuksesan.
4.      Waktu
Waktu adalah pada saat luangnya kita untuk berfikir lebih baik. Tapi jika kita menunggu saat kita punya waktu luang, kapan kita bisa mengharagai waktu? Orang barat mengatakan ‘Time is Money”. Jadi kehilangan waktu sedetik saja kita bisa kehilangan berjuta-juta uang kita. yang terpenting adalah management waktu, karena orang yang tidak bisa mengatur waktunya adalah orang yang rugi. Rugi apabila hari ini lebih buruk dari hari kemarin dan beruntung bila hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari kemarin akan lebih baik dari hari esok. Jadi waktu sangat penting bagi kehidupan kita, sebagaimana umur kita yang terbatas bersama keterbatasn manusia hidup di dunia.
5.      Sabar
Sabar adalah sifat manusia yang rela menerima keadaan
berdasarkan tanpa mengeluh, serta keikhlasan untuk tetap menjalani kehidupan selanjutnya yang lebih baik. Jika kita bisa sabar serta ikhlas untuk menuntut ilmu karena Allah, maka kesusksesan dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat ada di depan mata kita. Karena pada dasarnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
6.      Patuh Pada guru
Guru adalah seorang pendidik yang mau mengajarkan ilmunya
pada kita, guru merupakan sosok yang di gunakan sebagai uswatun khasanah, kata orang jawa” Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Jadi selama guru itu menuntut kita dalm kebaikan, maka kita harus mematuhinya.
Sukses itu tidak bergantung pada Latar belakang keluaraga, pendidikan dan kepintaran, tapi sukses itu berasal dari usaha dan kerja keras dari kita, intinya jika kita tau akan jati diri kita, maka kita akan bisa menjadikan kelebihan itu untuk menutupi kekurangan, dan kekurangan di jadikan sebagai bentuk rasa syukur terhadap Ni’mat Allah SWT.
Berkaitan dengan hal tersebut, sifat manusia yang tidak bisa di pungkiri adalah sifat salah dan malaz yang menyebabkan kendala terbesar kita. Malaz merupakan sifat yang paling dominan pada diri manusia, namun mayoritas sifat malaz itu hanya di miliki oleh orang-orang yang tidak memilki arah dan tujuan hidup. Mereka yang hanya menjalani kehidupan sesuai air mengalir namun terbawa arus, hingga tak jelas kemana arus itu pergi.
Maka dengan keteguhan hati dan niat yang kukuh, seraya berdoa dan berusaha. kesuksesanpun akan menunggu kita. Orang di katakan sukses adalah yang dapat mencapai apa yang di cita-citakan, sedangkan tingkat kesuksesan setiap manusia berbeda sesuai dengan keinginan. Namun pada intinya setiap manusia meninginkan sukses dunia akhirat, dan itu adalah sebuah pilihan.