1 Oktober 2010

Kata maaf terakhir


Lamongan, 15 september 2010

Ku menengadah dalam tangan penuh harap
Memohon ampun nan rahmat yang berlimpah
Aku yakin cinta yang kau berikan adalah tulus untukq
Aku ingin mendapatkan cinta dari cinta-Mu
Bermunjajat dalam lantunan doa ku terus berharap
Memohon ampun dan terus berharap.
Aku tahu dan yakin air mata ini tak akan sia-sia
Entah kata seperti apa yang harus ku rangkai dan ku lantunkan
Tapi...
Ku coba berdiri tegap.
Membawa kaki melangkah... hanya tuk berkata
Maaf
Maaf jika lidah ini semakin bersilat
Bila bibir ini tak kuasa diam.
Maaf
Mungkin ini maaf yang terakhir
Entah esok masihkah aku melihat indahnya matahari bersinar
Entah esok masihkah aku hirup udara kedamaian
Maka dengan nafas ini yang tersisa,
Aku haturkan maaf sungguh aku minta maaf
Semoga kata maaf terakhir ini terukir jabat tangan yang indah

sajak syukur


Malang, 09 Agustus 2010

Bergememelut awan hitam mencabik-cabik jiwaku penuh harap. Seraya menengadahkan mengharap keridhoan dan ketenangan dalam jiwa sang petualang, menggenggam tali keberhasilan memikat hati mencoba memabsuh noda hitam yang bergelamut darah. Hatiku seakan sedang menari-nari dengan riangnya. Menyambut kebahagiaan dari anugerah yang terindah, tunduk tersipu malu mengiringi derap langkah kaki. Bermunajat ku menghirup kesenangan yang tiada tara.
Ya Rabby….
Sujud syukur atas limpahkan rahmat dan nikmat yang tiada hentinya terguyur untukq. Aku yang rapuh memohon kepada-Mu. Hapus jiwa keangkuhanku. Baju kebesaranku yang ku kenakan. Derap kaki melangkah yang tiada arah…
Ya Allah.
Dengan kasih sayang yang tiada habis terkuras waktu. Nafas yang masih tersisa saat ini hanya aku persembahkan untuk keagungan-Mu. Pundakku letih memikul beban segala masalah, cobaan dan amarah. Mataku sayup melihatangkara murka yang tiada hentinya. Meski pahit dalam merangkak.. aku terima dengan segala keikhlasan hati.
          Dalam detik ini, aku memiliki apa yang telah lama aku impikan,,, tapi aku tak ingin kehilangan cinta-Mu. Tak ingin pula aku membagi hatiku selain Untuk-Mu dan Kekasih-Mu Muhammad SAW. Karena ini membuatku semakin yakin betapa cinta ini murni persembahan dari-Mu.
Aku pasrah dalam jejakku. Maka lindungi aku dari segala macam keangkuhan, kemunafikan, kedzoliman, kefakiran, dan segala apa yang menjadi kehendak-Mu.
Akhirnya… puji syukur alhamdulillah seraya bersyukur.

Sajak Rindu




Pernahkah kau bayangkan
Rangkaian mimpi yang kupahat di temaram langit
Adalah wujud rinduku yang luruh dalam hening
Dan tenggelam dalam kerik jengkerik di beranda

Pernahkah kau bayangkan
Disetiap rentang waktu yang riuh
dimana kurekat erat binar matamu
Selalu kutitipkan harap disana
Dalam desau angin dan desir gerimis senja

Pernahkah kau bayangkan
Pada kelopak mawar disudut taman
Dan jernih embun yang menitik diatasnya
Kusimpan gigil gairahku yang membara padamu
Disetiap tarikan nafasmu

hening

mengukir asa dilembah batu
menimbah air di muara mengalir
mengayung bintang di alangit biru
merajuk benang meski awan berduka
mata ini
menghiasi pandangan duniawi
menatap sangat ilahi Rabbi
tersayat nikmat dan syafaat
dikala bersanding dengan Muhammad
telah lama merintih
tersipu
tersungkur
semerbak kasturi menghampiri
dan hening...

dear..

menapak seribu langkah yang berduri
berhimpit bara api yang menyelimuti
mengayuh mengarungi samudera darah
ku bersujud dan bermuram durja
telanjang berlumuran dosa
ya Rabb
izinkan aku menggelar sajadahku
izinkan aku berselimut rahmatmu
akankah air mata yang mengguyur
batinku mampu mengahapusnya?
mimbar rahmat dibulan suci-Mu...
menggema alunan ayt suci-Mu
menghentakkan dahsatnya malam lailatur Qodar
aku bersimpuh lumpuh dihadapanmu

soulmate

penantian sepi yang tak berujung
ku mennati segala hasrat yang terpendam
hadirmu menghiasi relung jiwaku
kini....

kegundahan yang menepi
saat kau hadir untuk temani malamku
kesendirianku terabaikan
kasihku tercurahkan untukmu


malam ini yang begitu kelam
dalam hasrat yang terpendam
penantianku hanya untukmu
agar kau selalu temaniku
mungkin...
hanya kaulah belahan jiwaku
dan itulah yang aku mau